TERKUAK SUDAH KELOLA STRESS BISA BANTU MENCEGAH PENYAKIT ALZHEIMER. PENTING! BAGIKAN YA!

Terlalu memikirkan kondisi serta tidur tidak pulas dan kurangnya tidur dapat meletakkan seorang pada resiko terserang alzheimer di masa datang. Pernyataan itu didasarkan pada hasil riset yang diterbitkan dalam Alzheimer Disease and Associated Disorders, baru-baru ini. 

Seperti yang kita kenali kalau alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia. Alzheimer ditandai dengan masalah pada ingatan, kekuatan kognitif (memikirkan) yang alami penurunan, termasuk masalah pada kemampuan bahasa. Keadaan ini sudah pasti jadi masalah besar untuk seorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti stres yang saat ini sudah mewabah di mana-mana. 

Bicara tentang stres, terkecuali jadi akar sebagian permasalahan kesehatan seperti insomnia, depresi serta desakan darah tinggi, saat ini stres bahkan juga sudah dihubungkan dengan masalah kognitif enteng pada orangtua dewasa yang lebih tua. Masalah kognitif enteng tau yang juga dikenal dengan mild cognitive impairment (MCI) adalah tanda-tanda awal alzheimer. Dalam studi yang baru-baru ini dipublikasikan, beberapa peneliti menemukan kalau beberapa orang dengan stres tinggi mempunyai 2 x peluang semakin besar meningkatkan penyakit neurodegeneratif. 

Melansir dari medicaldaily. com, Dr. Richard Lipton menyampaikan kalau studi itu sediakan bukti kuat kalau stres tingkatkan peluang seorang dengan umur yang lebih tua meningkatkan masalah kognitif enteng. Yang menarik yaitu, beberapa peneliti yakini kalau stres dapat digunakan sebagai aspek resiko yang bisa dimodifikasi untuk perbaikan kekuatan kognitif, dengan bikin stres jadi tujuan mungkin penyembuhan. 

Dalam studi itu, beberapa peneliti memakai data yang melibatkan kian lebih 500 orang dewasa yang berumur minimum 70 th. sebagai peserta riset. Beberapa peneliti melibatkan mereka untuk menguji jalinan pada stres kritis serta masalah kognitif enteng amnestik atau yang juga dikenal dengan amnestic mild cognitive impairment (aMCI). Ini yaitu type paling umum dari masalah kognitif enteng yang merubah memori. Pada awal riset semuanya peserta riset terlepas dari amnesia (aMCI) atau demensia. Beberapa peneliti ikuti perubahan beberapa peserta sepanjang empat th.. 

Hasil riset tunjukkan kalau tingkat stres yang lebih tinggi dikaitkan dengan resiko aMCI yang semakin besar. Sayangnya, riset ini masihlah belum temukan jalinan sebab-akibat pada aMCI serta stres. Riset yang bersifat observasional ini cuma untuk info awal tentang hubungan yang ada pada stres serta aMCI. 

Namun, riset ini masihlah belum dapat tunjukkan apakah stres jadi penyebabnya aMCI. Beberapa peneliti menyampaikan kalau munculnya alzheimer bisa ditunda atau bahkan juga dihindari bila stres bisa dideteksi serta diobati mulai sejak awal pada orang berumur lanjut.